SEJARAH

SEJARAH

Al-Qur’an adalah Kalam (perkataan) Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril ‘Alaihi Salam dengan lafal dan maknanya. Al-Qur’an sebagai kitab Allah menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam dan berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Al-Qur’an sebagai landasan hidup umat manusia, membaca dan menghafalnya merupakan kebutuhan hidup sepanjang masa. Islam akan sepi tanpa kehadiran para pembaca dan penghafal Al-Qur’an.

Museum Al-Qur’an “PTIQ” merupakan bagian dari Unit Lembaga yang ada di Institut PTIQ Jakarta. Didirikan pada 24 Juli 1971 M. / 29 Rajab 1391 H. Pengelolaan Museum Al-Qur’an, awalnya dikelola langsung dibawah koordinasi Badan Eksekutif Yayasan Pendidikan Al-Qur’an (YPA), dan sejak tahun 1988 diserahkan kepada Institut PTIQ Jakarta.

Pendirian awal Museum Al-Qur’an dilakukan secara bertahap dan berawal dari koleksi pribadi pengurus dan pendiri Yayasan Pendidikan Al-Qur’an (YPA) yang berlokasi di Jalan Gunawarman No. 25 Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Secara formal Museum Al-Qur’an “PTIQ” diresmikan berbarengan dengan keberadaan Perpustakaan Institut PTIQ Jakarta setelah menempati gedung bantuan Pemerintah DKI Jakarta yang diresmikan oleh Wakil Presiden H. Adam Malik pada Sabtu, 19 Februari 1983 yang berlokasi di Jl. Batan I / 2 Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

Koleksi Museum Al-Qur’an “PTIQ” bertujuan antara lain mempersembahkan kepada masyarakat, sebagai suatu hasil kerja, kreatifitas dan apresiasi umat Islam baik Nusantara maupun Mancanegara. Adapun koleksi yang dimiliki oleh Museum Al-Qur’an “PTIQ” sebanyak 129 koleksi Al-Qur’an terdiri dari Mushaf Al-Qur’an Kuno (Tulisan tangan) dan Mushaf Al-Qur’an Modern (Cetakan).

Al-Qur’an Kuno Museum Al-Qur’an “PTIQ” sebanyak 33 (tiga puluh tiga) exemplar yang terdiri dari 20 (dua puluh) exemplar Asli Tulisan Tangan, dan 11 (sebelas) exemplar Copy Tulisan Tangan Asal Indonesia, dan 2 (dua) exemplar asal Mancanegara. Adapun Usia Al-Quran Kuno, rata-rata 200 – 300 tahun.

Sedangkan Koleksi Al-Qur’an Modern (Cetakan) sebanyak 95 (Sembilan puluh lima), terdiri 32 (tiga puluh dua) exemplar asal Nusantara, dan 63 (enam puluh tiga) exemplar asal mancanegara.

Selain Mushaf Al-Qur’an diatas, Museum Al-Qur’an “PTIQ” juga memiliki 1 (satu) set mushaf kebanggaan, yakni Mushaf “Ibnu Sutowo”, dimana mushaf Al-Quran ini berupa lembaran dan tulisan tangan asli lengkap 30 Juz.